Jln. Suwur Desa Watuagung Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek 66382

Tampilkan postingan dengan label Doa Bersama. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Doa Bersama. Tampilkan semua postingan

Senin, September 01, 2025

Doa Bersama untuk Keselamatan dan Keamanan Bangsa: PAUD, RA Miftahul Huda, dan MI Watuagung Gelar Istighotsah


Watuagung, Watulimo — Senin (01/09/2025)
Keluarga besar PAUD, RA Miftahul Huda, dan MI Watuagung Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek menyelenggarakan kegiatan doa bersama untuk keselamatan dan keamanan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Acara yang penuh khidmat ini berlangsung di Mushola Hidayatul Musthofa (Mushola MI Watuagung) dengan mengamalkan bacaan Istighotsah, dipimpin langsung oleh Bapak Mustarom, S.Pd.I selaku Kepala MI Watuagung.

Kegiatan yang dimulai sejak pagi hari ini diikuti oleh seluruh siswa PAUD, RA Miftahul Huda, serta siswa MI Watuagung bersama bapak dan ibu guru dari ketiga lembaga pendidikan tersebut. Suasana kekhusyukan terpancar dari wajah para peserta yang duduk rapi, mengikuti bacaan istighotsah dengan penuh penghayatan.

Dalam sambutannya, Bapak Mustarom, S.Pd.I menyampaikan pentingnya menanamkan nilai cinta tanah air dan kepedulian terhadap bangsa sejak dini melalui doa dan ikhtiar bersama.

“Anak-anak adalah generasi penerus bangsa. Melalui doa bersama ini, kita berharap Allah SWT senantiasa memberikan keselamatan, keamanan, dan keberkahan bagi bangsa Indonesia. Di samping belajar ilmu pengetahuan, anak-anak juga harus dididik untuk memiliki rasa cinta tanah air, iman yang kuat, serta akhlak mulia. Dengan demikian, mereka akan tumbuh menjadi generasi yang siap menjaga dan membangun NKRI di masa depan,” ungkapnya.


Beliau juga menegaskan bahwa kegiatan doa bersama ini menjadi wujud nyata kepedulian lembaga pendidikan dalam mendukung stabilitas dan persatuan bangsa.

Acara doa bersama ini tidak hanya menjadi sarana spiritual, namun juga pendidikan karakter bagi para siswa. Melalui kegiatan seperti ini, anak-anak diajarkan bahwa menjaga bangsa tidak hanya dilakukan dengan perjuangan fisik, tetapi juga dengan doa, kebersamaan, dan semangat persatuan.

Rangkaian kegiatan ditutup dengan doa keselamatan bangsa secara bersama-sama yang dipimpin oleh Bapak Mustarom, diikuti dengan lantunan sholawat yang menambah kekhusyukan suasana.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan dapat memperkuat keimanan, menumbuhkan rasa nasionalisme, dan mempererat ukhuwah di lingkungan PAUD, RA Miftahul Huda, serta MI Watuagung demi terciptanya generasi muda yang beriman, berilmu, dan berakhlak mulia.



Kontributor : Myanto.ID
Fotografer : Anik TS
Share:

Minggu, Agustus 17, 2025

Doa Kebangsaan di MI Watuagung: Menyatukan Nasionalisme dan Spiritualitas untuk Indonesia Tercinta


Watuagung – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, keluarga besar PAUD, RA Miftahul Huda, dan MI Watuagung bersama Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (NU) Desa Watuagung menyelenggarakan Doa Kebangsaan pada Sabtu (16/8/2025). Kegiatan yang dipusatkan di halaman MI Watuagung, Dusun Suwur, Desa Watuagung, Kecamatan Watulimo ini berlangsung penuh khidmat dengan melibatkan ratusan hadirin dari berbagai unsur masyarakat.

Hadir dalam kegiatan ini para santri, wali santri, dewan asatidz dan asatidzat, pengurus ranting NU, serta takmir masjid dan mushola setempat. Suasana nasionalisme berpadu dengan nuansa religius ketika seluruh jamaah larut dalam lantunan istighotsah, memanjatkan doa agar bangsa Indonesia senantiasa mendapat perlindungan Allah SWT.

Kepala MI Watuagung, Bapak Mustarom, S.Pd.I, dalam sambutannya menegaskan bahwa Doa Kebangsaan merupakan wujud nyata kecintaan warga madrasah terhadap tanah air.

“Hari kemerdekaan bukan hanya tentang mengenang perjuangan para pahlawan, tetapi juga bagaimana kita menanamkan semangat nasionalisme kepada anak-anak didik sejak dini. Doa kebangsaan ini menjadi sarana untuk menyatukan hati kita agar bangsa Indonesia senantiasa diberi kekuatan, kedamaian, dan persatuan,” ungkap beliau.

Acara kemudian dilanjutkan dengan istighotsah yang dipimpin oleh Bapak Murdiyanto, Wakil Sekretaris MWC NU Watulimo. Suasana semakin syahdu ketika doa bersama dipanjatkan untuk keselamatan bangsa dan arwah para pahlawan. Dalam tausiyah singkatnya, beliau menekankan pentingnya peran spiritualitas dalam menjaga keberlangsungan kemerdekaan.

“Kemerdekaan bangsa Indonesia diraih dengan perjuangan dan doa yang tak henti-henti dari para pejuang dan ulama. Maka sudah sepatutnya kita, generasi penerus, menjaga dan mengisi kemerdekaan itu dengan semangat ukhuwah, pengabdian, dan doa yang tulus,” tutur Murdiyanto.


Puncak acara ditutup dengan doa penutup oleh KH. Muyani, Wakil Rais Syuriyah NU Ranting Watuagung. Dengan penuh kekhusyukan, beliau memanjatkan doa agar bangsa Indonesia selalu dalam lindungan Allah SWT, dijauhkan dari segala bencana, serta dianugerahi pemimpin yang amanah dan rakyat yang rukun dalam bingkai persatuan.

Bagi MI Watuagung, kegiatan ini tidak hanya bernilai spiritual, tetapi juga menjadi ruang silaturahim yang mempererat hubungan antara madrasah, wali murid, masyarakat, dan pengurus NU. Kehangatan kebersamaan terlihat dari antusiasme para santri, rasa syukur para orang tua, serta semangat kebangsaan para tokoh agama yang hadir.

Bagi masyarakat Desa Watuagung, Doa Kebangsaan ini menjadi simbol bahwa nasionalisme dan religiusitas tidak dapat dipisahkan. Semangat cinta tanah air harus berjalan beriringan dengan ketaatan kepada Allah SWT, sebagaimana ajaran para ulama NU yang menekankan prinsip hubbul wathan minal iman (cinta tanah air adalah bagian dari iman).



Oleh : Tim Media MI Watuagung
.
Share:

Terjemahkan

Alamat Kantor

e-ujian.id