Pagi hari saya bangun lebih awal, tepat pukul 04.30 WIB. Setelah membuka mata, saya segera berwudhu dan menunaikan shalat Subuh, memulai hari dengan doa dan rasa syukur. Seusai shalat, saya merasakan suasana pagi yang tenang dan sejuk, memberi semangat untuk menjalani aktivitas hari ini.
Sekitar pukul 06.30 WIB, saya membantu Ibu di dapur. Ibu memasak sayur sawi yang segar dan ikan goreng kesukaan keluarga. Saya ikut menyiapkan bahan-bahan masakan, mulai dari membersihkan sayuran hingga menata piring di meja makan. Setelah masakan selesai, kami sekeluarga duduk bersama menikmati sarapan dengan penuh kehangatan.
Hari itu semakin cerah ketika jarum jam menunjukkan pukul 10.00 WIB. Saya pergi berkunjung ke rumah Nenek. Di sana, suasana terasa ramai dan penuh tawa. Saya bermain dengan banyak teman. Kami berlarian seru memainkan petak umpet, menendang bola di halaman, hingga bergembira bermain kartu. Waktu terasa begitu cepat, dan tiba-tiba jam sudah menunjukkan pukul 13.00 WIB.
Saya pun berpamitan, kemudian melaksanakan shalat Dzuhur pukul 13.20 WIB, sebelum akhirnya pulang ke rumah. Setibanya di rumah, saya tidak langsung beristirahat. Saya membantu Ibu mencuci piring dan menyapu setiap ruangan di rumah agar tetap bersih dan nyaman. Setelah pekerjaan rumah selesai, saya segera mandi dan berganti pakaian, sebab waktu sudah mendekati pukul 15.30 WIB.
Setelah itu, saya melaksanakan shalat Ashar. Hati saya semakin tenang ketika saya melanjutkan dengan tadarus Al-Qur’an hingga pukul 16.30 WIB. Membaca ayat-ayat suci membuat sore hari terasa penuh cahaya dan kedamaian.
Hari itu bagi saya adalah gambaran indah sebuah keseharian: dimulai dengan doa, diwarnai dengan cinta keluarga, ditambah keceriaan bersama teman-teman, dan ditutup dengan lantunan ayat suci yang menenangkan hati.