Kedua belas siswa tersebut adalah Hanun, Erlyta, Gezzi, Nia, Zaskia, Nabila, Rachel, Inara, Akmal, Zidane, Arcello, dan Azriel. Dengan penuh semangat mereka berkumpul di madrasah sejak pagi, mengenakan seragam kaos (PDL / Kostum), berstangan leher, membawa buku catatan, dan wajah yang memancarkan tekad untuk terus belajar serta berlatih.
Dalam kegiatan pembinaan kali ini, para peserta mendapat materi tentang kedisiplinan, kerja sama tim, serta keterampilan dasar kepramukaan. Melalui berbagai kegiatan lapangan dan simulasi, mereka diajak untuk memahami bahwa semangat Pramuka sejati tidak pernah padam meskipun hari libur tiba.
“Pramuka sejati tidak menunggu waktu dan perintah. Semangat belajar dan berlatih tumbuh dari kesadaran diri sendiri. Hari ini kalian luar biasa! Di saat teman-teman lain beristirahat, kalian memilih untuk berproses, melatih kedisiplinan dan tanggung jawab. Inilah jiwa Pramuka yang sejati — pantang menyerah, siap mengabdi, dan selalu bersemangat di setiap waktu.”
Kegiatan berjalan dengan penuh keceriaan dan kekompakan. Sambil menyanyikan yel-yel penyemangat, hingga belajar sandi dan tali-temali, suasana hari libur itu terasa begitu bermakna. Para siswa tidak hanya berlatih keterampilan fisik, tetapi juga menumbuhkan nilai-nilai tanggung jawab, keuletan, dan solidaritas antar sesama.
Kegiatan pembinaan ini menjadi bukti nyata bahwa di MI Watuagung, pendidikan karakter melalui gerakan Pramuka tidak hanya hidup di hari-hari sekolah, tetapi juga menyala di setiap hati yang mencintai ilmu, kedisiplinan, dan kebersamaan.
🌿 Salam Pramuka! Satyaku Kudarmakan, Darmaku Kubaktikan!