Pada Sabtu, 13 September 2025, kegiatan ekstrakurikuler diisi dengan pembinaan kepramukaan bersama kakak pembina, Murdiyanto atau yang akrab disapa Kak Myanto. Kegiatan kali ini diikuti oleh siswa-siswi kelas 3 hingga kelas 6 MI Watuagung dengan antusiasme tinggi.
Materi pembinaan mencakup Yel-yel Pramuka, Sandi Morse, Senam Semaphore, serta Joged Komando.
Dalam sesi yel-yel, para siswa dilatih untuk membangkitkan semangat kebersamaan dan kekompakan. Yel-yel Pramuka bukan hanya sekadar seruan, tetapi juga menjadi identitas kelompok yang menumbuhkan rasa percaya diri.
Selanjutnya, melalui materi Sandi Morse, siswa diperkenalkan dengan sistem komunikasi menggunakan titik (·) dan garis (–). Sandi Morse yang dahulu digunakan dalam dunia militer dan komunikasi darurat kini diajarkan sebagai sarana melatih ketelitian, kecerdikan, dan kesabaran anak-anak.
Tak kalah seru, Senam Semaphore menjadi bagian favorit. Dengan menggunakan bendera kecil sebagai media, para siswa mempelajari bagaimana menyampaikan pesan melalui gerakan tangan yang membentuk huruf-huruf tertentu. Gerakan ini sekaligus menjadi olahraga ringan yang melatih ketangkasan dan koordinasi tubuh.
Kepala MI Watuagung menyampaikan apresiasi atas keterlibatan aktif Kak Myanto dalam mendampingi siswa. “Pembinaan ekstrakurikuler ini sangat penting, karena di sinilah siswa belajar hal-hal yang tidak hanya mengandalkan kecerdasan akademik, tetapi juga sikap, keterampilan, dan semangat kebersamaan,” ujarnya.
Dengan program rutin setiap Jum’at dan Sabtu, MI Watuagung berharap dapat mencetak generasi yang cerdas, tangguh, disiplin, dan berkarakter sesuai dengan nilai-nilai dasar gerakan Pramuka: “Satya ku dharmakan, dharma ku baktikan.”