Pagi ini, tepat pukul 05.00 WIB, aku terbangun. Fajar baru saja menyingsing, udara masih lembut dan sejuk. Dengan semangat, aku segera berwudhu lalu melaksanakan shalat Subuh. Rasanya indah sekali bisa mengawali hari dengan berdoa, seakan cahaya fajar menyatu dengan doaku.
Sekitar pukul 06.00 WIB, kami sekeluarga duduk bersama menikmati sarapan pagi. Kehangatan keluarga terasa dalam setiap suapan. Kami berbincang ringan, saling bercanda, hingga suasana pagi menjadi penuh tawa dan senyum.
Setelah itu, pukul 08.00 WIB, aku mulai membantu ibu. Aku menyapu halaman rumah yang dipenuhi dedaunan jatuh, lalu membersihkan ruang dalam rumah agar tampak rapi. Meski sederhana, aku merasa bangga bisa ikut meringankan pekerjaan ibu. Setiap sapuan sapu terasa seperti langkah kecilku untuk belajar bertanggung jawab.
Waktu berjalan cepat. Hari ini aku punya kegiatan yang selalu kutunggu-tunggu: les menari. Menari bagiku bukan hanya gerakan tubuh, tapi cara mengekspresikan rasa dan imajinasi. Maka, aku bersiap-siap—mengikat rambut, merapikan pakaian, dan mempersiapkan perlengkapan latihan.
Tepat pukul 11.00 WIB, aku berangkat bersama ibu menuju tempat les menari. Sepanjang jalan, hatiku dipenuhi semangat. Aku membayangkan langkah-langkah baru, gerakan indah, dan alunan musik yang akan menemaniku menari.
Hari ini terasa istimewa. Dari fajar aku belajar kedisiplinan melalui ibadah, merasakan kehangatan keluarga di meja makan, memahami arti tanggung jawab dengan membantu ibu, hingga menyalakan semangat dalam hobi yang kucintai.
Aku percaya, setiap langkah kecilku hari ini adalah cahaya yang akan menuntunku menuju mimpi di masa depan. Ya, aku adalah Bintang, dan aku akan terus menari di balik fajar yang selalu memberi harapan baru.