Adapun materi yang menjadi pokok pembinaan kali ini mencakup tiga keterampilan dasar kepramukaan, yaitu sandi Morse, lagu-lagu pramuka, serta tali-temali atau pionering. Para siswa tampak antusias mengikuti jalannya kegiatan, terlebih karena metode pembinaan yang disampaikan penuh dengan praktik langsung dan nuansa kebersamaan.
Sementara itu, Kak Dyah menambahkan bahwa nyanyian pramuka memiliki peran penting untuk menumbuhkan semangat dan kebanggaan sebagai anggota pramuka. “Dengan lagu-lagu pramuka, kita bisa membangun suasana gembira sekaligus menanamkan nilai kebersamaan. Lagu menjadi sarana paling sederhana, tetapi sangat kuat dalam menumbuhkan rasa cinta pada pramuka dan tanah air,” tutur Kak Dyah di sela-sela kegiatan.
Suasana pembinaan berlangsung interaktif, siswa tidak hanya mendengarkan materi, tetapi juga langsung mempraktikkan. Mereka diajak berlatih mengenal sandi Morse melalui permainan sederhana, menyanyikan yel-yel pramuka bersama-sama, serta mengikat tali dalam berbagai bentuk simpul yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari maupun dalam kegiatan perkemahan.
Dengan selesainya kegiatan pada sore hari itu, diharapkan para siswa semakin bersemangat untuk terus mengasah keterampilan pramuka. Pramuka di MI Watuagung tidak sekadar kegiatan tambahan, tetapi juga menjadi bagian penting dalam pembentukan generasi muda yang tangguh, berdisiplin, dan penuh rasa kebersamaan. (My-DN)