Materi yang diajarkan kali ini adalah pengurangan bilangan sederhana, salah satu kompetensi dasar yang penting untuk dipahami oleh peserta didik kelas awal. Dalam pembelajaran tersebut, Ibu Dyah menjelaskan konsep pengurangan dengan pendekatan konkret melalui benda-benda nyata dan permainan sederhana.
Beliau mengutip contoh soal untuk mempermudah pemahaman siswa:
-
“Jika Ani mempunyai 5 permen, lalu dimakan 2, berapakah sisa permen Ani?”
-
“7 - 3 = ….”
Dengan metode tanya jawab interaktif, siswa dilatih untuk menghitung menggunakan jari tangan, alat peraga, hingga menggambar. Hal ini membantu mereka memahami bahwa pengurangan berarti “mengambil sebagian dari keseluruhan”.
Ibu Dyah Nuryatin menegaskan bahwa pada usia dini, anak-anak perlu dikenalkan Matematika dengan cara yang menyenangkan agar tidak merasa takut pada pelajaran hitung. “Anak-anak harus dibiasakan melihat Matematika sebagai sesuatu yang mudah dan menyenangkan. Dengan begitu, mereka bisa lebih cepat memahami dasar berhitung, termasuk konsep pengurangan,” ujarnya.
Melalui pembelajaran ini, siswa kelas 1 MI Watuagung tidak hanya belajar angka, tetapi juga mengembangkan keterampilan berpikir logis, ketelitian, dan keberanian untuk mencoba. Suasana kelas yang ceria mencerminkan keberhasilan pembelajaran yang berpusat pada siswa, sehingga anak-anak belajar sambil bermain dan tetap mendapatkan pemahaman yang mendalam.
Dengan semangat belajar yang tinggi, diharapkan siswa kelas 1 MI Watuagung semakin mencintai Matematika sejak dini, serta memiliki pondasi yang kuat untuk melanjutkan ke materi-materi berikutnya. (My)