Musyawarah dibuka dan dipimpin langsung oleh Kepala MI Watuagung, Bapak Mustarom. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya keterlibatan aktif wali murid dalam mendukung pendidikan anak-anak.
“Musyawarah ini tidak hanya sebagai forum informasi, tetapi juga sebagai wahana untuk mendengarkan aspirasi orang tua. Setiap program yang kami rancang, baik akademik maupun non-akademik, selalu mempertimbangkan kebutuhan dan karakteristik anak didik. Evaluasi rutin akan kami lakukan setiap beberapa bulan agar setiap langkah yang diambil memberikan hasil yang optimal,” ujar Bapak Mustarom.
“MI Watuagung berpartisipasi aktif dalam Semarak Festival Santri Ma’arif NU Trenggalek Ke-5. Kegiatan ini mencakup Olimpiade Aswaja dan Ke-NU-an, Musyabaqoh Syarhil Qur’an (MSQ), Pawai Ta’aruf Nusantara, lomba kaligrafi, Festival Tahfidzil Qur’an bil Qalam, serta Lomba Jelajah Sejarah Situs Santri Trenggalek (LJS3T). Tujuan utama kegiatan ini adalah menumbuhkan kecintaan siswa terhadap tradisi keislaman, meningkatkan kreativitas, serta memperluas wawasan kebangsaan,” jelas Bapak Murdiyanto.
Wali murid yang hadir terlihat antusias dan memberikan tanggapan positif. Salah seorang wali murid menyampaikan, “Kami merasa senang dan bangga karena anak-anak mendapatkan pendidikan yang tidak hanya akademik, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai agama dan budaya. Program-program seperti festival santri sangat bermanfaat untuk membentuk karakter dan kecintaan mereka terhadap sejarah serta tradisi lokal.”
Musyawarah ini menjadi bukti nyata komitmen MI Watuagung dalam menciptakan pendidikan yang berkualitas dan holistik, dengan menggabungkan prestasi akademik, penguatan karakter, serta kegiatan kreatif yang relevan dengan budaya dan tradisi santri. Dengan program-program unggulan serta partisipasi aktif dalam Semarak Festival Santri Ma’arif NU, madrasah berharap dapat melahirkan generasi yang siap menghadapi tantangan global namun tetap berakar pada nilai-nilai keislaman dan kebangsaan. (My)