Kegiatan dimulai dengan pembukaan dan sambutan dari Kepala MI Watuagung, Bapak Mustarom, yang dalam pesannya menekankan pentingnya meneladani semangat perjuangan para santri dalam menjaga keutuhan bangsa.
“Santri bukan hanya mereka yang belajar di pesantren, tetapi setiap insan yang menjadikan ilmu, iman, dan cinta tanah air sebagai jalan hidupnya. Mari kita doakan negeri ini agar tetap aman, damai, dan diberkahi Allah SWT,” tutur beliau dalam sambutannya yang disambut dengan takbir dan tepuk tangan hadirin.
“Hari Santri adalah momentum untuk meneguhkan kembali peran pendidikan Islam dalam mencetak generasi yang cerdas, berakhlak, dan cinta tanah air. Mari kita rawat kebersamaan ini agar MI Watuagung dan lembaga di bawah naungan Miftahul Huda semakin maju dan barokah,” ungkap beliau penuh semangat.
Acara dilanjutkan dengan istighotsah dan dzikir kebangsaan yang dipimpin oleh Ustadz Murdiyanto, diikuti dengan penuh kekhusyukan oleh seluruh peserta. Lantunan doa dan shalawat menggema di seluruh area madrasah, menciptakan suasana religius dan damai yang menggetarkan jiwa.
Puncak acara ditandai dengan Doa Kebangsaan yang dipimpin secara bergantian oleh KH. Suratman, Kyai Muniri, dan KH. Muyani. Dalam doa bersama itu, para jamaah memohon kepada Allah SWT agar bangsa Indonesia senantiasa diberi kedamaian, kekuatan, serta dijauhkan dari segala bala dan perpecahan.
Dengan berakhirnya acara, seluruh peserta meninggalkan tempat dengan hati yang tenang dan penuh harapan, membawa semangat baru untuk terus menghidupkan nilai-nilai santri dalam kehidupan sehari-hari.
“Semoga semangat Hari Santri ini menumbuhkan generasi yang kuat dalam iman, luas dalam ilmu, dan teguh dalam menjaga bangsa,” ujar Ustadz Murdiyanto di akhir acara.








