NPSN : 60714452 | NSM : 111235030055 | IJOB NO. : MIS/03.0055/2017 | AKTE NOTARIS : NO. 4, MUNYATI SULLAM, S.H., M.H. | Pengesahan Akta Notaris : AHU-119.AH.01.08.TAHUN 2013 / 26 JUNI 2013 | Tanggal Pendirian : 01 JANUARI 1965

Rabu, Oktober 22, 2025

Santri Bangkit, Negeri Beradab! MI Watuagung Guncang Watulimo dengan Apel Kebangsaan Hari Santri Nasional 2025 yang Penuh Semangat


Watuagung, 22 Oktober 2025
– Halaman Madrasah Ibtidaiyah (MI) Watuagung, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek pagi ini menjelma menjadi lautan putih bersarung dan berkerudung. Ratusan santri dari PAUD, RA Miftahul Huda, dan MI Watuagung bersama Jam’iyyah Nahdlatul Ulama dan seluruh Badan Otonom (Ansor, Banser, Fatayat NU, Muslimat NU, IPNU, dan IPPNU) dari Ranting Watuagung dan Ngembel memadati lapangan madrasah dalam rangka Apel Kebangsaan Hari Santri Nasional (HSN) Tahun 2025.

Kegiatan yang berlangsung Rabu, 22 Oktober 2025 ini dihadiri secara khidmat oleh jajaran Forkopimcam Watulimo, yakni Camat Watulimo bapak Jati Mustika Dani, S.STP., Kapolsek Watulimo bapak AKP Sunarto, S.Sos., dan Danramil Watulimo, serta turut serta 3 Pilar Desa Watuagung dan Ngembel, para takmir masjid, jamaah yasin, orang tua santri, serta tokoh masyarakat sekitar.


Bertindak sebagai Inspektur Apel, AKP Sunarto, S.Sos. (Kapolsek Watulimo) dengan penuh wibawa menyampaikan amanat Menteri Agama Republik Indonesia. Dalam pesannya yang menggugah semangat, beliau mengajak seluruh santri untuk tidak hanya menjadi pelajar yang taat dan berilmu, tetapi juga menjadi pelopor perubahan dan kemandirian bangsa.

Jadilah santri yang berilmu, berakhlak, dan berdaya. Rawatlah tradisi pesantren, tetapi juga peluklah inovasi zaman. Bawalah semangat pesantren ke ruang publik, ke dunia kerja, ke ranah internasional. Tunjukkan bahwa santri mampu menjadi bagian dari solusi, bukan sekadar penonton, tegas AKP Sunarto dalam amanatnya yang disambut tepuk tangan meriah dari seluruh peserta apel.


Kegiatan apel berlangsung dengan khidmat dan tertib. Bertindak sebagai Komandan Apel adalah Sahabat Murdiyanto, anggota Banser Satkoryon Watulimo sekaligus Pembina Program Unggulan MI Watuagung. Adapun petugas pembaca ayat-ayat suci Al-Qur’an dibawakan dengan suara merdu oleh Ustadz Imam Nahrowi (Guru MI Watuagung), sementara pembaca UUD 1945 oleh Ibu Suparti (Guru RA), pembaca Ikrar Santri oleh Ibu Fatonah (Kepala RA Miftahul Huda), dan pembaca Resolusi Jihad oleh Bapak Mustarom (Kepala MI Watuagung). Acara ditutup dengan doa penuh haru yang dipimpin oleh Sahabat Mustakim (Ketua GP Ansor Ranting Ngembel).


Suasana makin semarak saat Tim Paduan Suara dari Fatayat NU Ranting Watuagung dan Ngembel, diiringi oleh barisan Banser Watulimo, menampilkan koreografi kebangsaan yang menggugah semangat dan menumbuhkan rasa cinta tanah air di kalangan santri dan hadirin. Sorak takbir dan yel-yel "Siapa Kita ... Kader NU, NKRI ... Harga Mati, Pancasila ... Jaya!" bergema menggema di udara Watulimo pagi itu.

Usai apel, Camat Watulimo, Bapak Jati Mustika Dani, S.STP., menyampaikan apresiasi tinggi atas pelaksanaan apel kebangsaan yang megah dan penuh semangat ini.

“Hari Santri bukan hanya milik pesantren, tetapi milik seluruh anak bangsa. Semangat santri harus kita tanamkan di semua lini kehidupan — kerja keras, keikhlasan, dan cinta tanah air. Saya bangga melihat sinergi luar biasa antara lembaga pendidikan, NU, dan pemerintah desa di Watuagung dan Ngembel ini,” tutur Camat Watulimo.


Sementara itu, Murdiyanto, selaku perwakilan panitia dan Komandan Apel, menyampaikan rasa syukur dan bangganya atas suksesnya kegiatan tersebut.

“Apel Kebangsaan ini adalah bukti nyata bahwa santri siap menjaga bangsa, mencintai tanah air, dan meneruskan perjuangan ulama. Terima kasih atas kehadiran Forkopimcam Watulimo, Jam’iyyah NU, Banom, dan seluruh masyarakat yang turut berpartisipasi,” ujarnya penuh semangat.

Kegiatan bersejarah ini menjadi momentum kebanggaan bagi seluruh warga madrasah, masyarakat Watuagung, Desa Ngembel dan sekitarnya. Di tengah berkibarnya bendera merah putih dan gema shalawat, semangat Hari Santri 2025 yang mengusung tema “Mengawal Indonesia Merdeka, Menuju Peradaban Dunia” terasa hidup dan nyata.

Apel Kebangsaan di MI Watuagung bukan sekadar seremoni, melainkan simbol kebangkitan moral, spiritual, dan intelektual santri Indonesia. Semangat santri akan terus menyala, membawa cahaya pesantren ke seluruh penjuru negeri — dari Watulimo untuk Indonesia dan dunia. (My)


----------
Dokumentasi selengkapnya dapat diunduh DISINI
Share:

Terjemahkan

Arsip Digital Online

Mars LP Ma'arif NU