Bertindak sebagai pembina upacara adalah Kepala MI Watuagung, Bapak Mustarom, S.Pd.I. Dalam amanatnya, beliau mengangkat tema penting yang sangat dekat dengan kehidupan peserta didik, yaitu “Stop Bullying”.
“Bullying adalah tindakan yang menyakiti orang lain, baik dengan kata-kata, perbuatan, maupun melalui media sosial. Bentuknya bisa berupa ejekan, panggilan buruk, mendorong atau memukul teman, merusak barang milik orang lain, mengucilkan teman, hingga menyebarkan gosip atau hinaan di media sosial. Semua ini adalah perbuatan yang dilarang, karena dapat melukai perasaan dan merusak persaudaraan,” tegas beliau di hadapan peserta upacara.
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain. Boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka.”
Selain itu, beliau juga mengingatkan sabda Rasulullah SAW:
“Seorang muslim adalah yang tangan dan lisannya tidak menyakiti muslim lainnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Pesan moral yang disampaikan pembina upacara ini memberikan kesan mendalam, terutama bagi para siswa-siswi untuk saling menghormati, menjaga persaudaraan, dan menjauhi perilaku perundungan dalam bentuk apapun.
Dengan terlaksananya upacara ini, diharapkan seluruh siswa MI Watuagung dan PAUD Miftahul Huda semakin memahami pentingnya menjauhi tindakan bullying, serta menumbuhkan sikap saling menghormati dalam kehidupan sehari-hari. (My - ATS).