Ziarah diikuti oleh pengurus MWC LP. Ma’arif NU Watulimo, para Kepala Madrasah anggota Kelompok Kerja Kepala Madrasah Ibtidaiyah (K3MI) Ma’arif NU Watulimo, serta perwakilan dari SMA Islam Watulimo. Kegiatan ini dipimpin oleh Ustadz Khoirudin, S.Pd.I (Kepala MI Pakel) dan Ustadz Syamsul Huda, S.Pd.I (Guru MI Karanggandu) yang bertindak sebagai pembimbing doa dan pengarah perjalanan ziarah.
Adapun rute ziarah dimulai dari makam/maqbarah Eyang Sorengpati di Sambu/Klowongan — tokoh yang dikenal sebagai babat alas wilayah Watulimo — dilanjutkan ke makam almarhum K.H. Imam Musaji di Watulimo, yang merupakan mantan Ketua MWC NU sekaligus Ketua LP. Ma’arif NU Watulimo. Rombongan kemudian melanjutkan perjalanan ke makam Mbah Nuraddin di Thukul Gemaharjo (tokoh penyebar Islam di wilayah Gemaharjo), makam K.H. Abu Syamsuddin di Prigi (mantan Rais Syuriyah MWC NU Watulimo), makam Tumenggung Alap-alap di Jurangmangu–Prigi, dan diakhiri di maqbarah Pondok Pesantren Darul Muttaqin Karanggandu.
Dari MI Watuagung, hadir secara langsung Bapak Mustarom, S.Pd.I selaku Kepala Madrasah, yang turut serta bersama rombongan ziarah dari awal hingga akhir kegiatan. Beliau menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi momentum penting untuk menanamkan nilai-nilai spiritual dan historis bagi para pendidik di lingkungan LP. Ma’arif NU.
“Ziarah ini bukan sekadar perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan batin. Kita menelusuri jejak perjuangan para ulama yang telah menanamkan dasar keislaman, keilmuan, dan ke-NU-an di bumi Watulimo,” ujar Mustarom dengan penuh takzim.
Kegiatan ziarah ini berlangsung dengan tertib, penuh kekhusyukan, dan diselimuti suasana kebersamaan. Di setiap makam yang dikunjungi, rombongan bersama-sama membacakan tahlil dan doa sebagai bentuk penghormatan serta memohon keberkahan dari perjuangan para ulama terdahulu.
Bagi keluarga besar MI Watuagung, kegiatan ini memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya meneladani perjuangan para ulama dan guru-guru terdahulu, sekaligus memperkokoh semangat santri dalam menyambut Hari Santri Nasional tahun ini dengan tema “Mengawal Indonesia Merdeka, Menuju Peradaban Dunia.”
Dengan semangat hubbul wathan minal iman (cinta tanah air adalah bagian dari iman), kegiatan Ziarah Masyayikh dan Tokoh NU ini menjadi pengingat bahwa perjuangan para pendahulu tidak boleh dilupakan, melainkan harus terus dilanjutkan oleh generasi penerus — para guru, santri, dan pelajar — yang siap menjaga nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah serta mengabdi untuk agama, bangsa, dan negara. (My)
Dokumentasi selengkapnya Klik DISINI