Dalam sambutannya, Menag menyampaikan bahwa peluncuran tahun ini dipusatkan di Tebuireng sebagai titik awal berbagai kegiatan yang akan digelar di sejumlah daerah. “Puncak peringatan Hari Santri akan dipusatkan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII),” ungkapnya.
Menurut Menag, Hari Santri bukan sekadar peringatan historis, melainkan momentum untuk meneguhkan komitmen generasi santri ke depan. Pesantren, kata Nasaruddin, adalah motor peradaban yang mempersiapkan generasi kompetitif, baik di tingkat nasional maupun global.
“Santri dituntut menguasai ilmu agama sekaligus sains modern agar mampu menjawab tantangan global. Santri adalah generasi antre, yang siap membawa kekuatan umat dengan identitas Islam inklusif,” tegasnya.
Lebih jauh, ia menekankan bahwa pendidikan pesantren tidak hanya melahirkan intelektual, tetapi juga pribadi dengan kepekaan moral, sosial, dan spiritual. Keseimbangan antara logika dan rasa inilah yang diyakini menjadi modal utama santri untuk memimpin bangsa.
Menag juga menyoroti peran besar pesantren dalam skala global. Menurutnya, Indonesia memiliki peluang besar menjadi kiblat peradaban Islam dunia, berbekal tradisi moderasi pesantren, serta stabilitas politik dan ekonomi nasional.
Sebagai bentuk komitmen, pemerintah terus mendorong pengembangan pesantren, mulai dari pendidikan gratis, penguatan ekonomi umat, hingga program sosial yang menyentuh kebutuhan masyarakat. Menag juga mengapresiasi kemajuan pesantren yang kian pesat sejak lahirnya Undang-Undang Pondok Pesantren.
“Santri kini tidak hanya menjadi guru atau ustadz, tapi juga telah berkiprah sebagai diplomat, polisi, hingga pengusaha. Mereka penuh percaya diri dan berperan penting di berbagai sektor,” jelasnya.
Menutup sambutannya, Nasaruddin Umar menegaskan bahwa kemandirian pesantren tetap harus terjaga, namun pemerintah tetap berkewajiban memberikan perhatian. Bahkan, dalam waktu dekat akan diterbitkan ketetapan tentang pendirian direktorat khusus di bawah eselon I yang fokus menangani pesantren.
Tim Redaksi MI Watuagung melihat bahwa semangat yang disampaikan Menag menjadi inspirasi bagi seluruh santri, termasuk di MI Watuagung, untuk terus menumbuhkan semangat belajar, menjaga tradisi pesantren, serta siap menjawab tantangan zaman dengan bekal ilmu agama dan pengetahuan modern.
Logo Hari Santri Nasional 2025 dapat diunduh DISINI