Watuagung, 11 Oktober 2025 — Pembelajaran kreatif dan menyenangkan kembali tampak di ruang kelas 1 (satu) MI Watuagung, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek. Pada Sabtu (11/10/2025), Ibu Dyah Nuryatin, S.Pd., selaku guru pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia, mengajak para siswa belajar menulis suku kata “ku” sekaligus berkreasi membuat kartu nama binatang.
Kegiatan ini menjadi bagian dari penerapan pendekatan Deep Learning (Kurikulum Berbasis Cinta) dengan model pembelajaran Discovery Learning – Kolaboratif, yang menekankan pada penemuan makna melalui aktivitas reflektif dan interaktif.
Dalam pembelajaran tersebut, Ibu Dyah mengawali kegiatan dengan mengajak siswa mengamati berbagai gambar binatang yang telah disiapkan. Setelah itu, guru mengarahkan siswa untuk menemukan dan menuliskan kata-kata yang mengandung suku kata “ku”, seperti kuku, kucing, kukuruyuk, dan kupu-kupu.
Sambil menulis, siswa juga diajak berdiskusi tentang arti kata dan ciri-ciri binatang yang disebutkan.
“Hari ini kita belajar menulis suku kata ‘ku’. Siapa yang tahu binatang apa yang namanya ada ‘ku’-nya? Yuk, kita cari bersama!” ujar Ibu Dyah penuh semangat di tengah suasana belajar yang ceria.
Setelah sesi menulis dan menemukan kata, siswa diarahkan untuk membuat kartu nama binatang. Setiap siswa menggambar binatang pilihannya, menuliskan namanya dengan benar, serta menghias kartu tersebut dengan warna-warna cerah. Hasil karya anak-anak kemudian dipajang di papan literasi kelas, sehingga menumbuhkan rasa bangga dan kepercayaan diri pada diri mereka.
Kegiatan menulis suku kata dan membuat kartu nama binatang ini tidak hanya mengasah kemampuan literasi dasar, tetapi juga melatih siswa untuk bekerja sama, berani berpendapat, dan menghargai hasil karya teman. Pembelajaran kolaboratif ini menjadi bentuk nyata dari implementasi Discovery Learning, di mana siswa menemukan sendiri pengetahuan melalui pengalaman dan eksplorasi yang menyenangkan.
Menurut Ibu Dyah, kegiatan seperti ini sangat efektif untuk siswa kelas rendah.
“Anak-anak belajar dengan lebih bermakna ketika mereka menemukan sendiri jawabannya. Dengan cara seperti ini, mereka tidak hanya menulis, tetapi juga berpikir, berimajinasi, dan berani mengekspresikan diri,” jelasnya.
Kepala MI Watuagung turut mengapresiasi kegiatan tersebut sebagai wujud inovasi guru dalam menerapkan pembelajaran berbasis Deep Learning. Pendekatan ini terbukti mampu membangun karakter cinta belajar dan rasa ingin tahu siswa sejak dini.
Melalui kegiatan pembelajaran kreatif seperti ini, MI Watuagung terus berkomitmen menghadirkan pengalaman belajar yang cerdas, berakhlak, dan menyenangkan, sesuai dengan visi madrasah: “Terbentuknya generasi yang cerdas, berakhlakul karimah, unggul dalam prestasi, dan berwawasan global.”
---------
🖋️ Penulis: Tim Redaksi MI Watuagung
📸 Dokumentasi: Guru Kelas 1 MI Watuagung
📅 Tanggal: Sabtu, 11 Oktober 2025